Hubungi Kami

Masjid Gampeng adalah masjid pertama di desa prayungan yang didirikan oleh Mbah Rahwin pada tahun 1812 dan sejauh ini telah direnovasi 2 kali pada tahun 1983 dan 2013. Masjid ini terletak di Dusun Besar Dukuh Gampeng RT 03 RW 01 Desa Prayungan Kec Sawoo Kab Ponorogo. Mbah Rahwin adalah seorang santri dari tokoh agama terkemuka di Ponorogo yaitu Kyai Muhammad Ageng Besari. Mbah Rahwin diberi amanat oleh gurunya untuk mengamalkan ilmu yang telah didapatkan dan menyebarkan agama Islam di Desa Prayungan yang dianggap masih awam. Dulunya Desa Prayungan masih berupa hutan belantara seluas 15 hektar, dan mbah Rahwin bersama dengan santri-santrinya membabat hutan tersebut untuk melancarkan misinya, dimulai dari melakukan perjanjian dengan “penunggu” disana yang berisi larangan untuk mengganggu masyarakat dan juga melakukan perjanjian dengan masyarakat agar tidak lagi membakar menyan di daerah Dukuh Gampeng. Kemudian beliau mendirikan masjid untuk memudahkan beliau mengenalkan agama Islam kepada masyarakat Prayungan. Untuk mendukung fasilitas masjid, beliau memerintahkan santrinya membuat bedug dengan mengambil kayu dari hutan belantara.

Setelah berkeliling hutan, santri tersebut menemukan kayu yang dirasa cocok untuk dijadikan bedug, tetapi santri itu kebingungan untuk membawa kayu tersebut ke Desa Gampeng karena ukurannya yang terlalu besar dan memutuskan kembali karena dirasa tidak ada lagi kayu yang dianggap pantas untuk dijadikan bedug. Keesokan harinya saat para santri berkeliling di desa, mereka secara tidak sengaja melihat kayu yang dilihatnya kemarin hanyut di sungai dekat Dukuh Gampeng. Lalu mereka mengambil kayu tersebut dan membawanya ke area masjid untuk langsung dijadikan bedug. Kayu tersebut dipotong menjadi 2 lesung dan 2 bedug, bagian lesung dibuat dari pangkal kayu dan bagian tengah serta ujung dijadikan bedug. Karena masjid hanya membutuhkan satu bedug, Mbah Rahwin memutuskan memberikan satu bedug untuk temannya sesama tokoh agama yang bernama Mbah Abu Bakar Bancangan di Desa Sambit, lebih tepatnya di Masjid Bancangan. Mulanya Mbah Rahwin memberikan bedug yang terbuat dari kayu bagian tengah untuk dibawa ke Bancangan, namun setelah sampai di Bancangan suara bedug tersebut tidak sekeras bedug yang ada di Masjid Gampeng. Karena posisi Masjid Bancangan yang ada di pinggir jalan, Mbah Abu Bakar merasa kurang puas dengan suara bedug tersebut, akhirnya beliau meminta untuk menukar bedug yang ada di Masjid Gampeng. Ketika sudah ditukarkan ternyata bedug yang ada di Bancangan tetap tidak bersuara keras, sehingga Mbah Abu Bakar menukarkan kembali seperti semula. Untuk alasan suara bedug yang berbeda, hal tersebut dipercayai ada hal-hal mistis didalamnya.

Ketika Mbah Rahwin wafat, Masjid Gampeng dilanjutkan sampai sekarang oleh cucunya yang bernama Mbah Istadi. Beliau melakukan renovasi masjid yang kedua pada tahun 2013. Ketika melakukan renovasi, beliau menemukan kendala finansial yang membuat beliau bingung. Beliau mencari solusi dengan mencoba berjalan menyusuri Dusun Gampeng namun masih belum menemukan solusi. Dan beliau memutuskan untuk pulang dan menyerahkan semuanya kembali kepada sang pencipta, untuk menenangkan perasaan beliau mengkaji kitab yang telah diberikan oleh Mbah Rahwin, namun saat beliau membuka kitab tersebut dengan tidak terduga beliau menemukan uang sejumlah 70.000 rupiah yang pada masa itu nilainya bisa digunakan untuk meneruskan pembangunan Masjid Gampeng. Dengan adanya uang tersebut akhirnya beliau bisa melanjutkan pembangunan masjid kembali.

Seiring berkembangnya Desa Prayungan, Masjid Gampeng juga berkembang dengan pesat. Dilihat dari pembangunan Taman Pendidikan Al-Qur’an al-Mutahidah yang sekarang sudah memiliki murid berjumlah kurang lebih 70 anak dan sudah memiliki banyak prestasi dari berbagai lomba keagamaan. Kekurangan dari Masjid Gampeng saat ini adalah fasilitasnya yang kurang memadai, seperti kamar mandi yang masih belum memiliki pintu dan hanya memakai kain sebagai penutup. Tempat wudhu juga bisa dikatakan kurang layak dan perlu adanya renovasi. Selain itu belum ada tempat penampungan air.

 

Sumber: Mbah Istadi dan Pak Nardi Warga Dukuh Gampeng

Hari dan tanggal wawancara: Rabu, 5 Juli 2022 pukul 09.00—11.00

Bagikan artikel ini

Unduh Aplikasi

Temukan seluruh solusi administrasi desa didalamnya!

Aplikasi kami tersedia di perangkat seluler android, unduh sekarang untuk memulai!

Jika setelah mendaftar anda belum bisa melakukan login, mohon hubungi admin desa terkait untuk melakukan approval.

download apk

slot gacor mudah jackpot 1slot gacor mudah jackpot 2slot gacor mudah jackpot 3slot gacor mudah jackpot 4slot gacor mudah jackpot 5slot gacor mudah jackpot 6slot gacor mudah jackpot 7slot gacor mudah jackpot 8slot gacor mudah jackpot 9slot gacor mudah jackpot 10slot gacor mudah jackpot 11slot gacor mudah jackpot 12slot gacor mudah jackpot 13slot gacor mudah jackpot 14slot gacor mudah jackpot 15slot gacor mudah jackpot 16slot gacor mudah jackpot 17slot gacor mudah jackpot 18